Diantisipasi, Stok Gula Jatim Jelang Lebaran


Diantisipasi, Stok Gula Jatim Jelang Lebaran Pasokan gula di wilayah pasar Jawa Timur stabil
SURABAYA (BM) - Pasokan gula di wilayah pasar Jawa Timur sejak awal bulan suci Ramadan 1436 H, harga pasar Gula Kristal Putih (GKP) rata-rata di kisaran Rp 11.750 per kg. Hingga menginjak minggu kedua bulan Juli trend harga cenderung turun hingga rata-rata mencapai Rp 11.650 per Kg. Meskipun demikian harga tersebut masih diatas harga tahun 2014 di bulan yang sama yakni dibawah Rp 10.000  per kg-nya.
Sekertaris Perusahaan PTPN XI, Agung Yuniarto menegaskan harga tersebut juga masih di atas Harga Patokan Petani (HPP) yang ditetapkan pemerintah melalui Peraturan Menteri Perdagangan nomor 35/M-DAG/PER/5/2015 tentang Penetapan Harga Patokan Petani Gula Kristal Putih Tahun 2015 yakni sebesar Rp 8.900  per kilogram.
 
“Itu penawaran harga pada lelang gula milik PTPN XI akhir bulan Juni lalu sebesar Rp 10.250 sampai dengan Rp 10.300 per kg. Sedangkan harga pada lelang gula milik petani awal Juli ini berkisar dari Rp  9.500 hingga Rp  9.900 per kg-nya,” terang Agung di Surabaya kemarin.
Menurutnya, Kondisi itu  sebagai upaya harapan dari pemerintah untuk stabilisasi harga GKP pada bulan Ramadan dan hari raya tahun ini Harga Jual Gula dalam rangka Puasa dan Idul Fitri 2015 yakni menjaga agar harga gula di tingkat Konsumen akhir selama puasa dan lebaran 2015 pada harga maksimal Rp 11.000  dan untuk operasi pasar gula maksimal Rp 10.800  per kg.
“ Kami (PTPN XI) turut berperan dalam upaya stabilisasi harga, diantaranya menggelar operasi pasar gula di beberapa tempat seperti, Bandung, Gresik, dan wilayah di masing-masing Pabrik Gula. Total 300 ton GKP disalurkan melalui Operasi Pasar dengan harga Rp 10.750  per kg sesuai keputusan Pemerintah Jawa Timur,” tambah Agung.
 
Sementara terkait stok GKP menjelang Hari Raya di wilayah Jawa Timur masih dalam kategori aman. Data Disperindag Jawa Timur suRp lus gula tahun 2015 masih tercatat sebesar 146ribu ton. Kondisi ini belum ditambahkan dengan hasil produksi musim giling tahun 2015, terhitung rata-rata Pabrik Gula di Jawa Timur telah memulai giling medio Mei kemarin. Hingga awal bulan Juli 2015, gula produksi PTPN XI mencapai 57.899 ton dengan target 463.110 ton gula, sementara tebu yang telah digiling sebesar 935.784,1 ton dari target sebesar 5.818.195 ton dengan rencana giling hingga bulan November 2015.
“Tren penurunan harga gula terbentuk oleh mekanisme pasar, yakni di satu sisi ketersediaan stok yang masih mencukupi sedang peningkatan permintaan tidak terlalu signifikan meski menjelang hari raya,” pungkasnya.(top/dra)
 
sumber : http://www.beritametro.co.id

Kemendag Instruksikan Harga Gula Rp11.000 Per Kilo

antaranews.com
antaranews.com
JAKARTA, WOL – Kementerian Perdagangan menginstruksikan kepada para pelaku usaha khususnya komoditas gula pasir untuk menjaga harga hingga pada tingkat konsumen akhir, ditentukan sebesar Rp11.000 per kilogram selama H-25 hingga H+7 Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriyah.
“Kita menyurati produsen gula bahwa dalam rangka stabilisasi harga kebutuhan pokok, produsen gula agar menjaga harga gula sampai di tingkat konsumen akhir sebesar Rp11.000 per kilogram dan untuk operasi pasar (OP) Rp10.800 per kilogram,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Srie Agustina, hari ini.
Menurut Srie, surat Menteri Perdagangan kepada para produsen gula tersebut sejalan dengan Undang-Undang No 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan. Para produsen gula diinstruksikan untuk menjaga harga gula pasir Rp11.000 per kilo mulai H-25 hingga H+7 Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriyah.
Instruksi tersebut, lanjut Srie, bentuk tindak lanjut dari dikeluarkannya Peraturan Presiden No 71 tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok.
“Produsen gula agar bertanggung jawab penuh pendistribusian gula serta mengawal harga tersebut dalam jaringan distribusi mereka,” ujar Srie.
Dalam Perpres 71/2015 tersebut mengamanahkan kepada Menteri Perdagangan untuk melakukan kebijakan harga baik pada kondisi normal berupa harga acuan maupun kondisi tertentu berupa harga khusus saat hari besar keagamaan dan atau saat terjadi gejolak harga.
Instruksi untuk menjaga harga gula tersebut dituangkan dalam Surat Menteri Perdagangan No. 490/MDAG/SD/6/2015 yang menyebutkan bahwa para pelaku usaha menjaga stabilitas harga dan mengawasi distribusi hingga ke tingkat pengecer.
“Intinya diharapkan harga gula akan turun dalam kisaran wajar di Rp11.000 per kilogram. Produsen jangan hanya jual putus. Instruksi ini berupa penegasan tanggung jawab untuk mengawal, jika tidak tercapai harus ada alasannya,” kata Srie.
Berdasarkan pantauan Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, perkembangan harga rata-rata kebutuhan pokok nasional per 7 Juli 2015 terpantau relatif stabil jika dibandingkan dengan harga pada minggu lalu.
Untuk harga gula pasir mengalami penurunan sebesar 0,91 persen dari sebelumnya Rp13.140 per kilogram menjadi Rp13.020 per kilogram. Kendati harga gula pasir masih berada pada kisaran tersebut, Srie mengatakan bahwa harga gula pasir sudah mulai berangsur turun walau perlahan.
“Harga mulai turun walau berangsur,” ujar Srie.(hls/ant/data1)

sumber: http://waspada.co.id/

Begini Siasat Membangkitkan Kejayaan Teh Indonesia


Ciwidey -Teh merupakan satu dari 15 komoditas utama dan unggulan perkebunan Indonesia. Direktorat Jenderal (Dirjen) Perkebunan Kementerian Pertanian menyatakan, produksi teh nusantara saat ini mengalami penurunan. Kini upaya membangkitkan kejayaan teh Indonesia terus digulirkan. Seperti apa siasatnya?
"Upayanya ialah memperbaiki sektor hulu. Di hulu itu harus kuat. Produktivitas juga harus tinggi. Termasuk di hilir, teh harus ada varian produk. Jadi permintaan teh itu bisa meningkat," kata Direktur Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung, Karyudi, di sela-sela menerima kunjungan sejumlah jurnalis dan rombongan Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian di Kebun Gambung, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (24/3/2015).

Menurut Karyudi, komoditas teh jangan hanya sebagai minuman penyegar saja, tapi bisa difungsikan dengan sentuhan-sentuhan inovatif. Dia menegaskan, teh punya potensi dikembangkan menjadi produk-produk komersial yang bermanfaat untuk masyarakat.

"Misalnya, teh itu fungsinya bisa untuk kesehatan, kebugaran tubuh, kecantikan, dan stamina pria," ujarnya.

"Kelebihan teh yakni bisa dicampur dengan ginseng dan lemon. Jadi, teh itu kesannya bukan obat sehingga siapapun bisa minum teh. Teh bisa juga sebagai campuran bahan makanan. Teh ini memiliki kandungan antioksidan yang sangat bagus untuk kesehatan," ucap Karyudi menambahkan.

Indonesia menempati posisi tujuh dunia di antara negara penghasil teh utama berdasarkan data International Tea Committee pada 2013. Data tersebut menyebutkan, Indonesia hanya memproduksi 145.460 ton atau 3,2 persen dari produksi teh dunia sebesar 4,6 juta ton. China di peringkat puncak yang disusul India, Kenya, Srilanka, Vietnam, dan Turki.

Data Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian pada 2014 menyatakan, perkebunan teh mencapai 121.034 hektar dengan produksi 143.751 ton. Saat ini sentra pengembangan teh di Indonesia ialah Jawa Barat dengan luas areal 93.520 hektar atau 77,27 persen dari luas areal teh nasional 

http://finance.detik.com

Kaya Teh dan Kopi, Tapi RI Masih Impor


Jakarta -Luasnya lahan perkebunan di Indonesia ternyata tak menjamin pasokan teh dan kopi dicukupi dari dalam negeri. Karena kenyataannya, komoditas minuman tersebut masih diimpor oleh Indonesia.
Teh impor yang masuk ke Indonesia pada Februari 2015 mencapai 1.211 ton, nilainya setara US$ 1,8 juta atau sekitar Rp 23 miliar. Sedangkan di Januari 2015 volume impor dua komoditas ini mencapai 1.574 ton, nilainya setara US$ 2,5 juta atau sekitar Rp 32 miliar.

Untuk kopi, volume yang diimpor pada Februari 2015 mencapai 430 ton, setara US$ 1,6 juta atau sekitar Rp 20 miliar. Untuk bulan sebelumnya lebih rendah, volumenya 260 ton, setara US$ 1,5 juta atau sekitar Rp 19 miliar.

Demikian data yang dikutip detikFinance, Kamis (2/4/2015), dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS). Berikut rincian negara asal impor:


Teh
  1. Vietnam 662 ton atau US$ 755 ribu
  2. Kenya 144 ton atau US$ 380 ribu
  3. Srilanka 43 ton atau US$ 176 ribu
  4. Iran 246 ton atau US$ 162,9 ribu
  5. Japan 9,2 ton atau US$ 160,9 ribu
  6. Negara lainnya 105 ton atau US$ 247 ribu
Kopi
  1. Brasil 231 ton atau US$ 886,3 ribu
  2. Malaysia 13,6 ton atau US$ 145,6 ribu
  3. Thailand 76 ton atau 279 ribu
  4. Papua Nugini 60 ton atau US$ 114 ribu
  5. Negara lainnya 48,6 ton atau US$ 232 ribu.
(mkl/dnl)
http://finance.detik.com

Perlawanan Teh dari Sri Lanka


Melalui Yayasan Karitatif MJF, Merrill J Fernando memberi beasiswa bagi 245 siswa dari keluarga miskin yang bekerja di perkebunan teh Dilmah di Sri Lanka.
Sebanyak 2.000 anak miskin lainnya belajar dan bermain di rumah-rumah singgah yang dibangun yayasan itu, sementara 1.000 anak lainnya ikut program pengembangan anak sesuai bakat. Lebih dari 150 anak cacat dari keluarga kurang mampu juga mendapat pendidikan khusus, terapi, dan pelatihan.
Yayasan Karitatif MJF juga membangun 200 rumah bagi keluarga miskin dan 100 rumah bagi para janda korban perang, serta membuka program usaha kecil yang diikuti 800 keluarga miskin. 
Bukan hanya itu, sejak 2000, ia menawarkan usaha kecil bagi para narapidana yang sudah bebas. ”Saat ini ada 224 narapidana yang kami beri modal kerja berupa mesin-mesin, uang, dan tempat kerja. Jumlah ini masih jauh lebih kecil daripada jumlah narapidana di Sri Lanka yang jumlahnya sekarang sekitar 4.000 orang. Saya masih prihatin terhadap situasi ini,” tutur Fernando (85), di sela-sela makan siang di Kota Piliyandala, Sri Lanka, Jumat (20/3).
Menurut dia, sumber kejahatan di dunia antara lain berasal dari kemiskinan ekonomi dan rendahnya kualitas pendidikan serta keterampilan.
”Oleh karena itu, kami mengutamakan pendidikan dan pelatihan bagi anak-anak serta pengembangan usaha kecil bagi para narapidana,” kata pria kelahiran Desa Pallansena, Sri Lanka, pada 1930 itu.

Melawan Korporasi
Semangat Fernando menolong kaum papa itu tak cuma tindakan karitatif. Ia juga ingin mengubah struktur dan sistem dunia usaha di Sri Lanka, yang pada satu era pernah lebih memihak pada korporasi multinasional ketimbang perusahaan domestik. Kondisi ini amat memprihatinkan.
”Saya tidak percaya karma. Orang menjadi miskin bukan karena karma atau kutukan dan belum tentu karena malas. Sering terjadi, meluasnya kemiskinan disebabkan karena struktur dan sistem perekonomian dan dunia usaha yang lebih banyak memberikan akses para pemodal besar,” tandas Fernando.
Ia lalu bercerita, awalnya perusahaan teh yang ada di Sri Lanka sebagian besar masih dikelola perusahaan keluarga lokal. Namun, kondisi kepemilikan ini berangsur-angsur berubah. Sampai akhirnya datang kekuatan multinasional yang membangkrutkan usaha di kalangan perusahaan teh keluarga pada 1950-an. Padahal, para pedagang asing ini, kata Fernando, cuma mengekspor teh mentah Sri Lanka.
Di luar Sri Lanka, teh yang dikenal berkualitas tinggi itu lalu dicampur dengan teh jenis lain yang harganya lebih murah. Setelah dicampur, teh oplosan itu lalu dikemas dan dijual dengan atribut sebagai teh Ceylon (Sri Lanka).
Dengan mengoplos teh berkualitas tinggi dan teh kualitas rendah ini, para pedagang asing bisa mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda. Meskipun sudah mendapatkan keuntungan yang besar, tetapi para pedagang asing ini terus menekan biaya produksi dengan mengorbankan pendapatan para pemetik teh.
Fernando sedih dan marah melihat kenyataan ini. Ia pun bertekad memperbaiki kondisi yang telah menghancurkan kehidupan pengusaha perkebunan teh lokal ini.
”Idealnya, teh Sri Lanka, ya, ditanam dan diolah di Sri Lanka. Lalu dipasarkan lewat kendali kantor pusat di Sri Lanka. Dengan demikian, sebagian besar keuntungan dari industri teh bisa kembali ke Sri Lanka dan dinikmati warga Sri Lanka,” kata Fernando.
Reformasi agraria
Berbekal dua mesin pengolah teh dan beberapa petak kebun teh, Fernando pun mulai memproduksi teh sampai akhirnya ia memiliki 330 hektar kebun teh. Namun, ia menyesal, karena pada 1975 muncul reformasi agraria (land reform). Akibatnya, kepemilikan tanah, baik perseorangan maupun perusahaan, dibatasi maksimal 50 hektar.
Perusahaan teh Fernando pun kehilangan 280 hektar perkebunan tehnya. Namun, setelah dilakukan berbagai revisi reformasi agraria, perkebunan Fernando pun kembali meluas sampai akhirnya pada 1988, ia mendirikan lagi perusahaan teh yang bisa memproses teh dari hulu sampai hilir. Itulah Teh Dilmah.
Kini, Dilmah memiliki perkebunan teh seluas 20.000 hektar. Meski demikian, Fernando tak ingin perusahaannya membengkak menjadi konglomerasi.
”Tanah perkebunan seluas itu sudah lebih dari cukup. Pabrik yang ada pun tak akan kami tambah lagi. Demikian pula jumlah pekerja yang sudah mencapai 30.000 orang. Tak mungkin mempertahankan integritas usaha dan produk jika yang diproduksi sudah menjadi produk massal,” ujar Fernando.
Selain itu, lanjutnya, proses konglomerasi usaha justru akan mengecilkan atau bahkan menutup peluang usaha orang lain untuk maju.

Pewaris
Fernando lahir di kota kecil nelayan Negombo, di pantai barat Sri Lanka yang jaraknya 25 mil dari Kolombo. Ia merupakan salah satu dari lima anak pasangan Harry dan Lucih.
Fernando dan keempat saudaranya tumbuh di tengah keluarga Katolik kelas menengah. Tidak mengherankan jika Fernando bersama saudaranya bisa menamatkan sekolah mereka di Kolese Stella Maris di Negombo.
Di usia 20, Fernando menjadi salah satu orang Sri Lanka pertama yang diizinkan mendapat pelatihan sebagai pencicip teh di Mincing Lane, London, Inggris. Di sanalah ia tersadar jika telah terjadi ketidakadilan dalam bisnis global teh Sri Lanka.
Fernando menikah dan dikaruniai dua putra, yang diberi nama Malik dan Dilhan. Penggabungan kedua nama anak inilah yang menjadi inspirasi Fernando menamakan teh produksinya, Dilmah. Kini, teh ini tersedia di lebih dari 90 negara, termasuk Inggris, Turki, Indonesia, Lituania, Rusia, Hongaria, Kanada, Afrika Selatan, Australia, Jepang, dan Selandia Baru.
Namun, Dilhan-lah yang saat ini melanjutkan usaha Fernando di bidang produksi teh. Sementara Malik lebih memilih usaha mengembangkan industri properti.
”Salah satu hotel yang dibangun Malik di Sri Lanka tercatat sebagai lima hotel terbaik di dunia,” kata Fernando bangga.
”Saya berharap, kedua anak saya tetap memelihara integritas seperti yang sudah saya lakukan. Integritas itu antara lain ditandai dengan sikap adil dan lebih memihak kepada yang lemah,” tuturnya menutup pembicaraan siang itu.

http://print.kompas.com

Bisnis Kopi Perlu Terkonsep


Oleh : Kodar Solihat (Pikiran Rakyat)
BANDUNG, (PR).-Berkembangnya jumlah usaha kedai atau kafe kopi di Kota Bandung dan sekitarnya, dinilai perlu ditunjang dengan pengembangan konsep bisnis yang lebih jelas. Ini sebagai salah satu upaya mengembangkan segmentasi bisnis kafe di Bandung dan sekitarnya, sekaligus memunculkan ikon kopi arabika Priangan secara kuat di daerah  sendiri.
Pebisnis kopi asal Bandung, Iyus Supriatna, di Bandung, Minggu (5/4/2015) mengatakan, bisnis kafe dan kedai kopi kini menjadi salah satu lahan usaha yang berkembang dan menguntungkan digeluti sejumlah pihak, termasuk di Bandung dan sekitarnya. Jumlahnya mulai bertambah, mulai skala kecil, sedang, dan besar, dengan membidik masing-masing segmen pasar, mulai sekadar peminum sampai peminat, baik di lingkungan permukiman, kawasan bisnis dan pemerintahan, dan wisata, serta tempat-tempat lainnya.
Hanya saja, katanya, di tengah fenomena ini, umumnya belum memiliki konsep yang benar-benar layaknya sebuah bisnis kafe atau kedai kopi. Namun sebagian pihak sudah mencoba mengembangkan kedai atau kafe kopi dengan konsep yang kepada bisnis secara layak.
Menurut dia, dalam pengembangan bisnis kedai dan kafe kopi, khususnya para pebisnis yang mencoba segmen pasar menengah ke atas, perlu memperhatikan pemilahan masing-masing bahan baku dari tiga jenis produk mkopi yang terdapat dalam rumpun kopi Arabika. Misalnya, dipilah kopi arabika jenis typica, bourbon, dan hybrido de timor, di mana untuk Priangan selama ini ada jenis lini s, sigararutang, kopi buhun, ateng super, dll.
“Nah, sebaiknya dari berbagai produk arabika Priangan yang disajikan dalam bisnis kafe, menjadi lebih dipilah-pilah lagi berdasarkan jenisnya. Ini akan lebih memberikan jaminan rasa, serta tawaran aneka selera lebih jelas kepada para calon konsumen,” ujar Iyus yang juga Wakil Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia Jawa Barat ini.
Bisnis kedai kopi sendiri, diketahui bervariasi modalnya mulai yang hanya bermodal minimal Rp 3 juta sampai puluhan juta rupiah yang kini menjadi salah satu lahan usaha menarik. Kota Bandung serta kabupaten di Jawa Barat lainnya, yang dikenal sebagai kota pariwisata maupun bisnis, banyak mengalami peningkatan konsumsi kopi, termasuk di kawasan pariwisata yang berhawa sejuk misalnya Bandung Utara, Bandung Selatan, dan kawasan Puncak.
Panen mundur
Soal musim panen kopi tahun 2015 ini, disebutkan Iyus, diduga akan mundur ke bulan Mei dari seharusnya April ini sudah panen besar. Ini disebabkan pengaruh cuaca, di mana proses pembungaan pada awal tahun lalu kurang optimal, sehingga mempengaruhi masa pemasakan buah dari hijau ke merah agak lebih lama.
Soal harga yang sampai ke petani, disebutkan, saat ini berkisar Rp 6.000/kg gelondongan petik merah, sedangkan saat sudah menjadi green bean sekitar 5-6 dolar AS/kg (jika harga 1 dolar AS sekitar Rp 13.000, nilainya Rp 65.ooo-78.ooo/kg). Kopi arabika Priangan menjadi patokan harga di Indonesia, karena semua pebisnis domestik maupun eksportir membutuhkan, sebagai pencampur untuk membuat produk kopi asal Indonesia lainnya lebih enak rasanya.
Sementara itu, Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Bandung Selatan memperkirakan, untuk musim panen kopi arabika tahun 2015 ini, diprediksi diperoleh dari luas pengusahaan 1.679 hektare yang umumnya diusahakan oleh masyarakat petani desa hutan. Kawasan yang akan panen besar tahun ini, terdiri Pangalengan, Pasirjambu, Ciwidey, dan sejumlah lainnya.
Kaur Humas KPH Bandung Selatan. Isep, mengatakan, dari luapan areal tersebut, terdapat 981.000 pohon kopi arabika. Diperhitungkan, akan diperoleh hasil panenan sekitar 72 ton pada tahun 2015 ini.
Pebisnis kopi asal Bandung lainnya, Busono, potensi bisnis kopi asal Jawa Barat yang bersiap bangkit lagi, muncul pula dari jenis robusta. Ini disebabkan, kopi robusta asal Jawa Barat dari rasa ternyata lebih diminati dibandingkan produksi Sumatra, namun produksi kopi robusta di Jawa Barat masih terbatas karena belum banyak peremajaan tanaman.
(Kodar Solihat) ***

sumber : http://www.pn8.co.id

Fakta Teh Putih Miliki Banyak Khasiat


Vestyles.com – teh merupakan minuman yang kita jumpai sehari-hari. Setiap pagi pasti banyak diantara kita yang wajib untuk mengkonsumsi teh. Selain teh yang sering kita jumpai banyak sekali jenis-jenis teh contohnya saja teh hijau dan teh melati. Selain teh - teh yang telah disebutkan tadi sebenarnya ada 1 jenis teh lagi yaitu teh putih, mungkin masih banyak yang belum mengetahui tentang teh putih ini.
Teh putih sangat terkenal di Negara-negara asia sejak jaman dahulu.  Teh putih memiliki kandungan antioksidan yang sangat bagus dan kuat, dapat meredakan peradangan,dapat menurunkan resiko diabetes,  melawan radikal bebas,  dan teh  putih ini juga banyak digunakan sebagai bahan untuk komestik serta baik untuk jantung.
 
Seperti yang di kutip dari realbeautyspot.com, dengan rajin mengkonsumsi teh putih maka anda bisa menurunkan berat badan anda karena teh putih dapat membantu menekan nafsu makan sehingga anda tidak akan memiliki rasa lapar yang berlebihan.  Apa-apa saja khasiat teh putih untuk tubuh kita ? simak ulasannya berikut ini :
 
#1.  Dapat Menghambat Pembentukan Sel Lemak
Dengan mengkonsumsi teh putih anda dapat menurunkan berat badan. Teh putih juga memiliki potensi untuk menghambat pembentukan sel-sel lemak dan membantu lemak berlebih agar mencari pada tubuh.
 
#2. Bersifat Alami
Harga teh putih sangat mahal ini disebabkan karena teh putih yang berasal dari daun teh yang masih sangat muda dan dipetik saat tunas belum terbuka. Daun teh untuk teh putih ini tidak tersedia setiap hari hanya dalam waktu-waktu tertentu dalam setahun. Pemrosesan daun teh putih hanya dengan dikukus.
 
#3. Mempercepat Metabolisme
Ternyata teh putih mengandung kafein alami yang dapat membantu menurunkan berat badan anda dikarenakan pembakaran kalori yang lebih cepat serta dapat mempercepat metabolisme tubuh dikarenakan antioksidan yang terkandung didalamnya.
 
#4.  Membantu Mengurangi Keinginan Akan Minuman Manis
Pada teh putih tidak terdapat kandungan kalori sehingga akan membuat tubuh anda terasa segar bugar dari pagi hari sampai malam hari. Semakin sering anda mengkonsumsi teh putih maka akan semakin berkurang pula niat anda akan minuman yang manis ditambah dengan rasanya yang khas anda tidak perlu menambahkan gula, krim atau susu.
 
#5. Jumlah Konsumsi Perhari
Dalam sehari anda boleh mengkonsumsi 4 cangkir teh putih. Dengan mengkonsumsi teh putih maka akan bermanfaat bagi tubuh anda karena tidak mengandung lemak dan kalori. Bagi anda yang tidak tahan tergadap kafein maka kurangilah porsinya dan minum secara perlahan.
 
Teh sangat baik untuk tubuh, dengan rajin mengkonsumsi teh maka anda akan merasakan khasiat yang terkandung didalamnya. Selamat Mencoba dan Merasakan Khasiatnya.

http://log.viva.co.id

Genjot Ekspor Teh dan Kopi ke Kawasan Asia Afrika




INILAHCOM, Bandung - Sejauh ini, produk hasil perkebunan Jabar yang diekspor terbatas hanya komoditas teh dan kopi.

Dengan terbentuknya Asian-African Business Council (AABC) hasil dari Konferensi Asia-Afrika (KAA) beberapa waktu lalu, Kadin Jabar mengharapkan adanya peningkatan yang signifikan.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jabar Agung Suryamal menilai, pembentukan AABC itu merupakan langkah positif yang harus diapresiasi. Diharapkan, lembaga ini nantinya akan mendorong perekonomian di negara-negara kawasan Asia dan Afrika.

"Langkah untuk membentuk AABC ini bagus untuk membangun sinergi antarnegara di Asia dan Afrika. Dengan lahirnya lembaga ini diharapkan penjualan komoditas bisa meningkat secara signifikan. Ini sangat berarti untuk melihat potensi produk dan potensi pasar di masing-masing negara," kata Agung kepada INILAH, Selasa (28/4).

Menurutnya, saat ini untuk ekspor hasil perkebunan asal Jabar hanya berupa teh dan kopi. Itu pun diakuinya masih dalam jumlah yang belum terlalu banyak. Dengan adanya AABC ini pun pihaknya akan menggenjot pemasaran komoditas teh dan kopi Jabar ke negara-negara Asia dan Afrika.

"Untuk ekspor hasil perkebunan asal Jabar itu masih kurang. Selama ini, kebanyakan dari negara-negara Afrika itu merupakan buyers yang membeli produk olahan tekstil, garmen, manufaktur, dan alas kaki," ucapnya.

Selain itu, Agung pun mengharapkan nantinya dibutuhkan lembaga perbankan koresponden terkait ekspor impor. Selama ini, untuk layanan perbankan itu melalui bank-bank di negara tujuan.

Seperti diketahui, dalam pembentukan AABC itu terdapat sejumlah poin penting. Di antaranya, memperkuat hubungan kerja sama perdagangan dan industri di antara negara-negara Asia dan Afrika.

Kamar dagang di Asia dan Afrika ini akan mendorong pemerintah menghilangkan hambatan dagang, bisnis, antara Asia dan Afrika. Poin selanjutnya berkaitan dengan promosi bersama konektivitas dan infrastruktur yang menjadi kendala perdagangan Asia-Afrika. Berikutnya berhubungan dengan pengembangan usaha kecil dan menengah.

Berbagai pihak mengharapkan AABC ini akan memperkuat hubungan negara di kawasan Asia-Afrika untuk membangun kesejahteraan bersama.

Sementara itu, untuk komoditas strategis seperti teh dan kopi, Pemprov memberikan perhatian khusus. Beberapa waktu lalu, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan memberikan benih teh dan kopi bersertifikat kepada petani. Hal itu, guna mengembangkan industri kopi di Jawa Barat dan mendukung program gerakan penyelamatan agribisnis nasional.

Sebanyak satu juta benih kopi dan 7,5 juta benih teh unggul secara simbolis kepada 62 Kelompok Tani Kopi Arabika Java Preanger di 6 Kabupaten di Jabar, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Sumedang, Garut, Cianjur, dan Sukabumi.

"Kami berharap agar para petani dapat meningkatkan produktivitasnya agar teh dan kopi menjadi produk unggulan nasional. Terus kembangkan teh dan kopi sehingga akan menjadi komoditas unggulan nasional yang ada di Jawa Barat," ujarnya.

Pemerintah pusat diakuinya menggelontorkan dana besar untuk mengembangkan agribisnis di Indonesia. Untuk itu, Aher menginginkan petani di Jabar memanfaatkan itu untuk menjadi pelopor bangkitnya, khususnya industri teh nasional. "Maka tidak akan pernah mungkin ada kebangkitan teh di Indonesia kalau tidak ada kebangkitannya di Jabar," tambahnya.

Pemprov Jabar juga mencanangkan produk teh dengan label Java Preanger yang diharapkan akan menjadi produk unggulan Jabar yang go international.

Jawa Barat merupakan produsen teh terbesar di Indonesia. Dari luas 494.166 ha atau 13,76% dari luas Provinsi Jawa Barat atau terluas ketiga setelah Provinis Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Di Jawa Barat terdapat perkebunan teh seluas 94.850 ha, yang terdiri dari perkebunan teh rakyat seluas 48.636 ha, perkebunan teh swasta seluas 21.023 ha, dan perkebunan teh negara seluas 25.191 ha. Sementara untuk kopi, Jawa Barat memiliki perkebunannya seluas 25.004 ha, dan perkebunan milik swasta seluas 409,42 ha. (jul) 

http://www.inilahkoran.com

Decak Kagum Warga Los Angeles Nikmati Teh Khas Indonesia




Dream - Publik Los Angeles, Amerika Serikat (AS) ternyata masih ada yang baru menyadari produk teh premium asal Indonesia. Berkualitas tinggi, dua produk teh asli Tanah Air bahkan mengundang decak kagum.
"Beberapa pelaku usaha dan tea bloggers di AS ada yang baru mengetahui bahwa Indonesia merupakan produsen teh dengan kualitas tinggi," ungkap Konsul Jenderal RI di Los Angeles, Umar Hadi seperti dikutip Dream dari laman Kemendag, Rabu, 20 Mei 2015.
Teh organik Indonesia saat ini diakui memilik momentum untuk berkembang di pasar Negeri Paman Sam. Bahkan, komoditas ini bisa menjadi masa depan produk pertanian di masa depan.
Dua jenis teh asli Indonesia, Sinensis dan Assamica menjadi produk teh paling dikagumi publik kota hiburan AS. Kedua jenis teh ini memang menjadi varietas paling terkenal di dunia.
Pejabat Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) di Los Angeles, Arief Wibisono mengungkapkan penduduk AS yang mengonsumsi teh semakin bertambah banyak.
Hingga tahun 2019, konsumsi teh di AS ditaksir meningkat menjadi 0,6 kilogram per kepala per tahun.
Ekspor teh Indonesia ke AS pada tahun lalu bernilai US$ 8,19 juta dengan pangsa pasar baru mencapai 1,66 persen. Nilai industri teh di tahun yang sama ditaksir mencapai US$ 8 miliar dan meningkat dua kali lipat atau US$ 15 miliar pada 2016.
Salah satu bukti meningkatnya konsumsi teh terlihat dari pendapatan raksasa minuman Starbuck yang meningkat 7 persen dalam tiga tahun terakhir. Peningkatan ini salah satunya dipicu penjualan produk teh.
“Hal ini membuktikan bahwa Indonesia berpeluang besar memanfaatkan pasar yang terbuka lebar ini,” ujar Arief.
 
http://www.dream.co.id

Teh Hijau Cegah Berat Badan Naik saat Puasa


JAKARTA, (PRLM).- Persoalan berat badan naik saat berpuasa masih banyak ditakuti banyak orang. Namun jika Anda rutin minum teh hijau setiap sahur, dan berbuka mampu bantu menurunkan berat badan lho.
Selain itu, ada empat manfaat lain yang Anda rasakan setelah rutin minum teh hijau terutama di sela-sela menyantap makan sahur, seperti dilansir Boldsky,  berikut ini.
Menurunkan berat badan
Anda wajib minum teh hijau untuk membantu menurunkan berat badan. Teh hijau memiliki sifat yang membantu untuk memotong kalori terutama di saat menjalankan puasa.
Memerangi alergi
Manfaat teh hijau juga akan membantu menjaga sensitivitas tubuh terhadap serangan alergi. Karenanya, minuman ini mengandung senyawa epigallocatechin gallate (EGCG) yang tampaknya ampuh memerangi alergi.
Mengurangi kolesterol
Saat puasa seseorang pasti punya banyak kehendak untuk menyantap beraneka ragam makanan berlemak tinggi yang memicu kolesterol. Untuk melawan itu, Anda harus mengimbangi dengan minum teh hijau karena kaya antioksidan yang diyakini menghambat penyerapan kolesterol dari usus besar.
Melawan penyakit gusi
Jika kita teratur minum teh hijau sejak dini, para kaum hawa diyakini kuat melawan gejala penyakit periodontal. Penyakit ini merupakan penyakit gusi yang umum dialami wanita dalam jangka panjang.(okezone/boldsky/A-147)***
http://www.pikiran-rakyat.com

Tiga Indra dan Cangkir untuk Menikmati Teh



Jakarta, CNN Indonesia -- Teh sudah menjadi minuman populer di tengah masyarakat. Orang biasa sekadar menyeruput saat bersantai atau menenggak teh ketika membutuhkan tenaga dalam waktu sekejap.
Tak hanya tegukan, orang juga sering kali tak peduli dengan wadah teh disajikan. Ada yang menggunakan gelas, cangkir, bahkan mangkuk kecil.
Namun, seorang pencinta teh menganggap bahwa cara menikmati merupakan bagian dari apresiasi. Menurut Manajer Pemasaran TWG Tea Indonesia, Trixie Anindita, teh seharusnya dinikmati dengan tiga indra manusia. Untuk memaksimalkan sensasi yang diterima ketiga indra tersebut, dibutuhkan cangkir yang tepat.

Sebelum meminum teh, hal pertama yang harus diapresiasi adalah warna teh. Dari kepekatan warna, orang sudah dapat memprediksi jenis teh dan mengapresiasinya.

"Jadi, pertama adalah indra penglihatan. Oleh karena itu, warna cangkir harus putih agar bisa melihat warna teh," ujar Trixie kepada CNN Indonesia.

Setelah melihat warna teh, orang akan mulai mendekatkan cangkir ke mulut. Saat inilah, indra selanjutnya bekerja.

"Kedua indra penciuman untuk menghirup aroma yang tentunya berbeda untuk setiap jenis teh," kata Trixie.

Untuk dapat menikmati aroma teh secara maksimal, dibutuhkan wadah yang rendah dan melebar. Dengan cangkir seperti ini, aroma dapat menyebar dengan mudah.

Akhirnya, indra perasa mengecap rasa teh. Menurut Trixie, teh harus langsung dapat dirasakan di ujung lidah.

"Untuk itu, pinggiran cangkir harus lebih tipis dari mug pada umumnya sehingga pertama kali orang menyeruput langsung ke ujung lidah," ucap Trixie.

Selain itu, Trixie juga menyarankan agar daun atau kantong teh tidak direndam terlalu lama di dalam gelas. Teh juga harus disimpan di teko dengan sistem penghangat.

"Kalau sudah dingin pasti akan mengendap dan rasanya akan pahit. Bukan begitu cara mengapresiasi teh," tuturnya.
(mer)
http://www.cnnindonesia.com

HARGA KARET: Kembali Rebound Signifikan, Yen Ditekan Sentimen China & Yunani

HARGA KARET: Kembali Rebound Signifikan, Yen Ditekan Sentimen China & Yunani
Karet kembali rebound signifikan.
JIBI/Sunaryo Haryobayu
Bisnis.com, JAKARTA— Harga karet pada perdagangan pagi ini, Jumat (10/7/2015) kembali berlari kencang.
Harga karet di bursa Tokyo Commodity Exchange (Tocom) Rubber Future Contract untuk kontrak November  2015, seperti dikutip Bloomberg, saat dibuka naik 0,72%  ke 206 yen/kg.
Pada pk 09:57 WIB harga karet makin kuat. Naik 1,14% ke 210,4 yen/kg.
Kemarin, Kamis (9/7/2015), karet mampu menguat 3,91% ke 207,7 yen/kg, setelah empat hari melemah.
Penguatan harga karet dipengaruhi pergerakan yen. Pelemahan yen terjadi setelah bursa China menguat, mendorong harga karet kembali rebound. Yen dalam dua hari terakhir terus melemah, setelah menguat pada  2—8 Juli.
Seperti diketahui penguatan yen, sebagai salah satu mata uang safe haven, membuat daya tarik pasar berjangka karet di bursa Jepang menurun.
Bloomberg mengemukakan yen melemah karena ekuitas China rebound hari kedua, dan Yunani menyampaikan rencana bailout, sehingga mengurangi kekhawatiran krisis kedua negara bisa menginfeksi pasar global.
The Shanghai Composite rebound hari kedua dengan persentase kenaikan signifikan, setelah pemerintah Tiongkok mengatur investor dalam melakukan transaksi jual saham, dan hampir setengah dari perusahaan yang terdaftar tetap dihentikan.
Sementara itu Yunani mengajukan paket reformasi, berisi usulan serupa dengan yang diminta oleh kreditor.
"China secara paksa menenangkan pasar , dan itu bekerja. Yunani juga lebih baik,” " kata Tomomi Yamashita, Fund Manager Shinkin Asset Management Co seperti dikutip Bloomberg, Jumat (10/7/2015).

Pergerakan harga karet*

TanggalYen/kg
Pk. 09:57 WIB
(10 Juli)
210,40
(+1,14%)
Buka
(10 Juli)
 206,00
(+0,72%)
9 Juli207,50
(+3,91%)








* Kontrak  November 2015
Sumber: Bloomberg, 2015

Sumber : http://market.bisnis.com

HARGA KARET 9 Juli: Sentimen China Mulai Pudar, Karet Rebound Tajam

HARGA KARET 9 Juli: Sentimen China Mulai Pudar, Karet Rebound Tajam
Rontoknya saham di bursa China kemarin menekan karet di bursa Tokyo ke level terendah dalam 2 bulan.
Bisnis.com
Bisnis.com, JAKARTA - Harga karet langsung menguattajam pada Kamis (9/7/2015) seiring dengan rebound di pasar finansial China.
Kontrak karet untuk pengiriman Desember 2015, kontrak teraktif di Tokyo Commodities Exchange, menguat 3,87% ke 209,60 yen atau Rp23.022 per kilogram.
Karet rebound setelah merosot hampir 9% dalam 4 hari terakhir akibat tekanan harga minyak mentah dan gejolak di bursa China.
“Pasar saham China yang berhenti merosot mendorong pembelian kontrak komoditas karet besar-besaran,” kata Takaki Shigemoto dari JSC Tokyo seperti dikutip Bloomberg.
Rontoknya saham di bursa China kemarin menekan karet di bursa Tokyo ke level terendah dalam 2 bulan.
Kinerja pasar saham China menimbulkan kecemasan ekonomi riil negara konsumen karet terbesar dunia tersebut ikut terseret.
Pergerakan Harga Karet Kontrak Desember di TOCOM
Tanggal
Yen/kg
(%)
9/7/2015209,60+3,87%
8/7/2015201,80-5,48%
7/7/2015213,50-0,84%
6/7/2015215,30-1,78%
3/7/2015219,20-0,86%
Sumber: Bloomberg

sumber :  http://market.bisnis.com

HARGA KARET: Anjlok Ke Level Terendah Sejak April 2015

HARGA KARET: Anjlok ke Level Terendah Sejak April 2015
Pekerja tengah menyadap karet.
JIBI/Sunaryo Haryobayu
Bisnis.com, JAKARTA— Harga karet pada perdagangan Selasa (7/7/2015) pagi anjlok ke level terendah sejak April 2015 mencapai level 209,9 yen per kilogram.
Data Bloomberg, menyebutkan harga karet di Tokyo Commodity Exchange (Tocom) Rubber Future Contract untuk kontrak Oktober 2015 dibuka melemah 0,14% ke level 210,60 yen/kg dari penutupan sehari sebelumnya 210,30 yen/kg.
Pada pukul 07:52 WIB, harga karet terus melemah tipis 0,19% ke level 209,90 yen/Kg dibandingkan dengan penutupan sehari sebelumnya. Harga karet diperdagangkan pada level tertinggi 210,60 yen/Kg dengan level terendah 208,60 yen/kg.
Seperti diketahui harga karet pada April 2015 level terendahnya di 206 yen/kg.

Berikut pergerakan harga karet kontrak Oktober 2015:

TanggalHarga (Yen/Kg)
7 Juli (Pukul 07:52 WIB)209,90 (-0,19%)
6 Juli210,30 (-1,54%)
3 Juli213,60 (-0,60%)
2 Juli214,90 (+0,14%)

 Sumber: Bloomberg.

Sumber : http://market.bisnis.com

HARGA KARET 6 JULI: Terseret Harga Minyak Dan Sentimen Yunani

HARGA KARET 6 JULI: Terseret Harga Minyak dan Sentimen Yunani
Karet terseret sentimen Yunani.
Bisnis.com, JAKARTA— Harga karet jatuh ke level terendah dalam 2 bulan perdagangan terakhir, pada Senin (6/7/2015), terpapar sentimen negatif hasil referendum Yunani.
Kontrak karet untuk pengiriman Desember 2015, kontrak teraktif di Tokyo Commodities Exchange, anjlok 1,78% ke 215,30 yen atau Rp23.857 per kilogram.
Harga penutupan tersebut adalah yang terendah sejak 27 April 2015. Hari ini, komoditas karet diperdagangkan pada kisaran 214,30—216 yen per kilogram.
Perdagangan karet di bursa Jepang tertekan bersama komoditas-komoditas lain di bursa berjangka dunia, khususnya harga minyak mentah.
Minyak jenis WTI telah jatuh 3,25% ke US$55,08/barel pada pukul 14.30 WIB, sedangkan minyak jenis Brent merosot 1,04% ke US$59,69/barel.
Pelemahan harga minyak dunia menekan harga karet karena berpotensi menekan harga karet sintetis, bahan subtitusi utama karet alam yang diproduksi menggunakan minyak mentah.


Pergerakan Harga Karet Kontrak November di TOCOM

TanggalYen/kg(%)
6/7/2015215,30-1,78%
3/7/2015219,20-0,86%
2/7/2015221,10+0,14%
1/7/2015220,80+1,28%
30/6/2015218,00-2,81%


sumber: Bloomberg

sumber : http://market.bisnis.com

Harga Karet di Riau Anjlok

karet (MI,ARYA MANGGALA)
karet (MI,ARYA MANGGALA)
Metrotvnews.com, Pekanbaru: Sejumlah petani karet di Riau dan Indonesia umumnya kini masih menghadapi harga olah karet (bokar) yang rendah sehingga mempengaruhi tingkat kesejahteraan mereka.

Kepala Seksi Pormosi dan Pemasaran Hasil Perkebunan Bidang P2HP Dinas Perkebunan Provinsi Riau Rusdi MA menuturkan harga bokar memprihatinkan atau karena dipengaruhi oleh over suply di dunia.

“Harganya hanya mencapai Rp7.000-Rp8.000 per kilogram (kg)," kata dia di Pekanbaru, Selasa (7/7/2015).

Menurut dia, harga karet dunia sekarang USD1,2 per kg, atau setara dengan Rp16.200 per kg. "Oleh karena itu Idealnya harga bokar yang harus diterapkan pada pembelian bokar tingkat petani adalah sebesar Rp13.770 per kg, sehingga kesejahteraan petani juga terangkat," katanya.

Posisi harga bokar sebesar Rp8.000 per kg yang  memprihatinkan itu, pun dipertanyakan juga oleh Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo).

sumber : http://ekonomi.metrotvnews.com

Molor dari jadwal, pungutan CPO Fund wajib mulai 16 Juli 2015

Molor dari jadwal, pungutan CPO Fund wajib mulai 16 Juli 2015
cpo. ©2012 Merdeka.com/arie basuki
Merdeka.com - Pemerintah sudah menetapkan kewajiban bagi pengusaha minyak sawit atau crude palm oil (CPO) membayar pungutan. Besarannya, USD 50 per ton untuk CPO murni dan USD 10- USD 40 per ton ton untuk produk olahan CPO.
Ketentuan ini tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 61 tahun 2015 tentang penghimpunan dan penggunaan dana perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan. Awalnya ketentuan ini bakal mulai diterapkan 1 Juli 2015. Namun molor dari jadwal.
"Sudah oke semua. Maka 16 Juli semua berlaku," ujar Menko Perekonomian Sofyan Djalil di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (10/7).
Lembaga yang mengelola dana pungutan CPO ini pun sudah dibentuk. Wakil Menteri Pertanian era pemerintahan SBY, Bayu Krisnamurthi didapuk menjadi Direktur Umum BLU CPO Fund dan Yanuar Yuniar Rasyid sebagai Direktur Keuangan.
Pemerintah juga sudah menunjuk 4 bank yang bakal menampung dana CPO dari pengusaha. "Rekening sudah dibuka. Ada 4 bank, 3 BUMN terus 1 bank BCA saya pikir," ucapnya.
CPO Fund sendiri merupakan dana pungutan yang dikenakan terhadap pengusaha kelapa sawit yang nantinya digunakan untuk membeli hasil olahan CPO yakni biodiesel dan bioetanol atau biofuel.
Seperti diketahui, pemerintah berencana menggunakan pungutan dana CPO untuk membeli hasil olahan CPO yakni biosolar (biodiesel) dan bioetanol (biofuel) dari pelaku usaha domestik.
Kebijakan tersebut merupakan langkah kpnkret dari kebijakan pencampuran 15 persen bahan bakat nabati terhadap bahan bakar minyak (BBM).
Pencampuran tersebut diyakini mampu menekan importasi minyak mentah untuk kebutuhan BBM dalam negeri.

sumber : http://www.merdeka.com

Empat Bank Ditunjuk Tampung CPO Fund


Empat Bank Ditunjuk Tampung CPO Fund
Lahan Kelapa Sawit di Balikpapan. (ANTARA/Zabur Karuru)
 
VIVA.co.id - Pungutan dana pendukung kelestarian perkebunan minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) atau CPO fund siap dipungut tanggal 16 Juli. Pemerintah pun telah menunjuk bank kustodian untuk menampung dana yang dipungut dari eksportir dan industri pengolahan produk kelapa sawit itu. 

"Tanggal 16 Juli sudah mulai berlaku," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil, di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Jumat 10 Juli 2015.

Sekadar informasi, pemberlakuan dana pungutan ini seharusnya berlaku per 1 Juli lalu, namun mundur karena ada masalah teknis mekanisme pemungutan. Sofyan pun mengatakan bahwa masalah-masalah tersebut sudah selesai.

"Tadinya, kan, karena ada persoalan governance dan penunjukan direksi Badan Layanan Umum (BLU). Semuanya sudah oke. Struktur sudah, rekening sudah, dan semua siap investasi (dana pungutan CPO)," tambahnya. 

Mantan Menteri Negara BUMN mengatakan, pemerintah telah menunjuk bank-bank yang akan digunakan sebagai pengelola dana pungutan CPO itu. Ada empat bank yang akan digunakan.

"Banknya sudah ada empat. tiga diantaranya bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan satu bank swasta terbesar, saya pikir Bank Central Asia (BCA) yang punya network banyak," ungkapnya. 
sumber : http://bisnis.news.viva.co.id

Pengusaha Wajib Setor CPO Fund mulai 16 Juli

\Pengusaha Wajib Setor CPO Fund mulai 16 Juli\
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
JAKARTA - Sempat tertunda, pemerintah melalui Kementerian Koordinator bidang Perekonomian akan memberlakukan Crude Palm Oil (CPO) Fund terhadap pengusaha kelapa sawit pada 16 Juli 2015. Demikian disampaikan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil.
"Sudah oke semua. Maka 16 Juli semua berlaku," kata Sofyan di JCC, Jakarta, Jumat (10/7/2015).
CPO Fund sendiri merupakan dana pungutan yang dikenakan terhadap pengusaha kelapa sawit yang nantinya digunakan untuk membeli hasil olahan CPO yakni biodiesel dan bioetanol atau biofuel.
Sofyan menjelaskan, nantinya para pengusaha kelapa sawit dapat menyetorkan pungutan tersebut melalui empat bank yang telah ditunjuk pemerintah. Empat bank tersebut terdiri dari tiga bank BUMN dan satu bank swasta.
"Rekening sudah dibuka. Ada empat bank, tiga bank BUMN, terus satu bank BCA saya pikir," sebutnya.
Menurut Sofyan, strukturisasi Badan Layanan Umum (BLU) CPO Fund juga sudah terbentuk dimana Bayu Krisnamurthi, mantan Wakil Menteri Perdagangan era SBY didaulat sebagai Direktur Umum dan Yanuar Yuniar Rasyid sebagai Direktur Keuangan.
"Struktur sudah disahkan," paparnya.
Senada dengan Sofyan, Menteri Keuangan Bambang Brodjonego pun mengatakan hal yang sama. "Jadi (diberlakukan). Itu kan kemarin cuma masalah direksinya belum sempet saya tandatangan," kata Bambang.
Dirinya menyebut, tertundanya pemberlakuan CPO Fund yang harus dilaksanakan pada 1 Juli 2015, dikarenakan masalah administrasi. Namun, hal tersebut tidak akan mundur lagi.
"Ya ini kan bukan masalah substansial. ini masalah adminsitratif saja. Karena penentuan direksinya harus ada dulu. masa kita pungut sesuatu tapi belum jelas direksinya siapa," tukasnya.
Sekedar informasi, aksi pungutan dana CPO Fund akan digunakan pemerintah untuk membeli hasil olahan CPO yakni biosolar (biodiesel) dan bioetanol (biofuel) dari pelaku usaha domestik. Kebijakan tersebut merupakan langkah kpnkret dari kebijakan pencampuran 15 persen bahan bakat nabati terhadap bahan bakar minyak (BBM).
Pencampuran tersebut diklaim pemerintah mampu menekan importasi minyak mentah serta BBM dalam negeri.
Setiap perusahaan kelapa sawit diwajibkan menyetorkan sebesar USD50 per ton ke dalam CPO Fund ketika harga CPO di bawah USD750. Sedangkan jika harga CPO sudah diatas USD750, maka para pengusaha akan dikenakan bea keluar.

sumber: http://economy.okezone.com

Harga CPO Alami Penurunan Tajam

\Harga CPO Alami Penurunan Tajam\
Ilustrasi CPO. (Foto: Reuters)

JAMBI - Harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) di Provinsi Jambi untuk periode 3-9 Juli 2015 mengalami penurunan cukup signifikan sebesar Rp102 per kilogram (kg) atau dari Rp7.254 per kg menjadi Rp7.152 per kg. "Turunnya harga CPO diikuti juga diikuti dengan inti sawit dan Tandan buah segar (TBS) kelapa sawit pada periode ini," kata Pejabat Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Putri Rainin, di Jambi, Sabtu (4/7/2015).
Harga CPO, TBS, dan inti sawit tersebut ditetapkan oleh tim perumus dalam rapat yang dihadiri pihak pengusaha sawit, koperasi maupun kelompok tani sawit setempat. Untuk harga TBS kelapa sawit, usia tanam tiga tahun ke atas pada sepekan ini mengalami penurunan Rp20 per kg dari Rp1.262 menjadi Rp1.242 per kg.
Sementara itu untuk harga inti sawit mengalami turun sebesar Rp115 per kg dari Rp4.303 menjadi Rp4.188 per kg, dengan Indeks K yang dipakai adalah 88,57 persen.
Berikut harga lengkap TBS untuk usia tanaman tiga tahun Rp1.242 per kg, usia tanam empat tahun Rp1.318 per kg. Usia tanam lima tahun Rp1.380 per kg dan enam tahun Rp1.438 per kg.
Kemudian harga TBS sawit usia tanaman tujuh tahun Rp1.474 per kg, delapan tahun Rp1.505 per kg dan sembilan tahun Rp1.535 per kg. Sedangkan untuk usia tanaman sepuluh hingga 20 tahun, harganya mencapai Rp1.581 per kg, usia tanam 21-24 tahun Rp1.532 per kg dan di atas 25 tahun Rp1.460 per kg.

sumber : http://economy.okezone.com

1 Juli 2015, BLU CPO Fund Resmi Beroperasi


1 Juli 2015, BLU CPO Fund Resmi Beroperasi Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil (kanan), didampingi Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro (tengah) dan Menteri ESDM Sudirman Said (kiri) ketiganya merupakan anggota Dewan Pengarah BLU CPO Fund. (ANTARA FOTO/Ismar Patrizki)
 
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil memastikan badan layanan umum (BLU) pengelola dana perkebunan kelapa sawit (CPO fund) bakal efektif beroperasi 1 Juli 2015 mendatang. Hal tersebut sambil menunggu ditetapkannya empat orang direktur yang akan melengkapi pos Direktur Utama dan Direktur Keuangan yang sudah terisi sebelumnya.

“Penunjukan direksi lainnya dari BLU diusahakan agar terlaksana selambat-lambatnya tujuh hari dari saat ini. BLU diharapkan mulai beroperasi per 1 Juli 2015,” ujar Sofyan di kantornya, Senin (15/6).

Meskipun pemerintah belum menetapkan empat orang direktur lain, Sofyan menyebut dengan telah ditunjuknya Bayu Krisnamurthi selaku Direktur Utama dan Yuniar Yanuar Rasyid sebagai Direktur Keuangan BLU CPO fund, sesungguhnya badan tersebut sudah bisa mulai mengutip dana dari setiap ton produk hulu sampai hilir kelapa sawit yang di ekspor.

“Proses transisi dari peraturan ini akan dilakukan dengan waktu secepat-cepatnya. Sementara itu, kami meneruskan proses penunjukan dan administrasi yang akan dilakukan surveyor untuk dilaksanakan dalam waktu selambat-lambatnya 14 hari sehingga per 1 Juli 2015 dapat melaksanakan pungutan,” kata Sofyan.

Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menambahkan, pemerintah pekan ini akan melakukan sosialisasi program CPO fund kepada asosiasi otomotif Gaikindo, Organda, dan pengguna bahan baku solar industri lainnya.

“Pertamina juga diharapkan bisa segera mengadakan proses transisi pengadaan mandatori biodiesel. Karena salah satu alasan CPO fund dikutip adalah untuk mendukung pelaksanaan mandatori tersebut,” tegasnya.

Tugas dan Fungsi

Sesuai materi siaran pers yang dibagikan saat Sofyan menggelar jumpa pers di kantornya tersebut, pemerintah menyebut BLU CPO fund sebagai Asset Management Company atau Badan Pengelola Dana yang mendapatkan management fee berupa persentase tertentu dari dana yang dikelola. Management fee ini yang akan dipakai untuk membayar gaji, sewa kantor dan semua biaya administrasi yang dikeluarkan oleh BLU tersebut.


Sementara Dana Perkebunan Kelapa Sawit itu sendiri merupakan entitas pajak yang terpisah yang administrasinya akan dikelola oleh bank kustodian yang ditunjuk.

“Hal ini untuk menjaga corporate governance untuk menjamin penggunaan prioritas dana maupun penggunaan dana harus sesuai dengan kebijakan aset alokasi yang sudah ditetapkan oleh Dewan Pengarah,” kata Sofyan yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah BLU CPO fund.

Kemudian untuk mencegah terjadinya konflik kepentingan, pemerintah memutuskan membatasi tugas BLU CPO fund untuk mengumpulkan, mengelola, dan menyalurkan dana sehingga Badan ini tidak akan melaksanakan fungsi teknis dari tugas yang akan dilakukan.

Sementara fungsi teknis dari biodiesel, replanting, human resource development, research and development, promosi perkebunan, sampai pembangunan infrastruktur akan dilaksanakan oleh pihak lain yang bersifat profesional.

“Sejauh mungkin diusahakan agar BLU ini justru akan memperkuat fungsi teknis yang sudah ada di Pemerintahan dan bukan menimbulkan tumpang tindih,” katanya.

sumber : http://www.cnnindonesia.com

Pungutan CPO Fund Mulai Berlaku 1 Juli 2015

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah secara resmi telah membentuk Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit. Badan ini akan mengumpulkan dan penyalurkan dana yang ditarik dari para pelaku usaha atau eksportir dalam program Pengembangan Kelapa Sawit atau crude palm oil (CPO) supporting fund (CSF).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil mengatakan, tarif pungutan atas ekspor produk kelapa sawit dan turunannya yang diusulkan oleh Menteri Perindustrian berkisar antara US$ 10 per ton hingga US$ 50 per ton.

"Program ini sudah lama direncanakan, beberapa tahun lalu dan waktu Undang-Undang Perkebunan lahir, ditetapkan perlunya pengumpulan dana mendukung industri perkebunan," ujarnya di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin (15/6/2015).

Dia menjelaskan, beberapa tujuan pemerintah dari adanya pungutan ini. Pertama untuk pengembangan kebun kelapa sawit secara berkelanjutan. Kedua, untuk mendorong minyak bakar nabati yaitu mandatori biodiesel 15 persen (B-15) yang menjadi program pemerintah.

"Kalau dari kelapa sawit, biodiesel ini bisa diproduksi di dalam negeri, maka akan bisa gantikan bahan bakar fosil," lanjutnya.

Ketiga, dana pengutan ini akan menjadi insentif bagi peremajaan kebun rakyat. Hal ini dianggap penting karena kebun kelapa sawit milik rakyat ini sudah dalam kondisi kritis.

"Tingkat produktifitasnya kini lebih rendah dari kebun milik perusahaan besar. Kebun rakyat sudah saatnya di-replanting tapi rakyat tidak punya dana sedangkan itu tidak bisa dibantu oleh perbankan. Dengan dana ini akan bisa dibantu," kata dia.

Keempat, dana ini juga akan digunakan untuk mendorong promosi produk kelapa sawit dan turunannya. Karena seperti diketahui, produk CPO asal Indonesia belakangan tengah mendapatkan kampanye hitam dari Eropa.

"Juga untuk dorong promosi kelapa sawit. Karena selama ini ada kampanye hitam, ini kami educated," ungkapnya.

Pemerintah juga akan melakukan harmonisasi antara pungutan ini dengan Bea Keluar. Hal tersebut untuk memperkuat instrumen fiskal guna mendorong pencapaian program hilirisasi industri sawit.

"Penyesuaiannya akan diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK). Proses pemungutan dana dan tarif baru mulai berlaku per 1 Juli 2015," tandasnya. (Dny/Gdn)

sumber :http://bisnis.liputan6.com

GAPKI Pesimistis Pungutan CPO Mulai 1 Juli 2015

Pungutan CPO Mulai 1 Juli 2015
Jakarta, EnergiToday-- Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) pesimistis pungutan dana penunjang kelapa sawit (CPO Supporting Fund) bisa mulai per 1 Juli 2015. Pasalnya, sepekan menjelang pemungutan dilakukan, dewan direksi Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) belum genap dan bank kustodian belum ditunjuk.

“Untuk deadline (pungutan dimulai) tanggal 1 Juli rasanya rada-rada tidak tercapai,” tutur Sekretaris Jenderal GAPKI, Togar Sitanggang, Jum'at (26/6).

Togar mengungkapkan sebelum pungutan itu terjadi, perlu diterbitkan dulu Peraturan Menteri Keuangan (PMK) untuk mengangkat Dewan Direksi BPDPKS. Selain itu, Dewan Direksi yang terbentuk masih harus menunjuk Bank Kustodian sebagai tempat penampung dana tersebut.

Selain itu, disebutkan Togar,  spesifikasi 24 item produk sawit dari hulu ke hilir yang akan terkena pungutan belum rampung digarap oleh pemerintah dalam hal in Kementerian Perindustrian. Kendati demikian, apabila CSF tersebut benar-benar digunakan untuk mendukung kebijakan mandatori biofuel di Tanah Air dan kegiatan lain untuk memajukan industri perkebunan kelapa sawit, harga CPO diharapkan akan ikut terkerek naik. (id/ci)

sumber :http://energitoday.com

HARGA CPO 1 Juli: Menguat Tajam Didorong Lonjakan Harga Kedelai

HARGA CPO 1 Juli: Menguat Tajam Didorong Lonjakan Harga Kedelai
Bisnis.com, JAKARTA—Harga CPO menguat tajam pada Rabu (1/7/2015) mengikuti lonjakan harga kedelai di Amerika Serikat.

Kontrak berjangka CPO untuk September 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, hari ini ditutup di harga tertinggi. CPO naik 1,75% ke 2.268 ringgit atau Rp8,04 juta per ton.
CPO hari ini terus diperdagangkan menguat pada kisaran 2.234—2.268 ringgit per ton setelah dibuka naik 1,26% ke harga 2.257 ringgit per ton.
Harga kedelai di bursa komoditas Chicago kemarin melonjak 5,84% di penutupan setelah data Departemen Pertanian AS menunjukkan kenaikan permintaan kedelai.
Minyak kedelai kemarin juga diperdagangkan menguat 1,98% dan hari ini sempat naik hingga 0,21% meski berbalik melemah 0,50% pada pukul 17.37 WIB.
Kedelai adalah bahan baku subtitusi utama kelapa sawit. Kedua produk digunakan dalam produksi industri manufaktur makanan jadi dan kosmetik.
Data ekspor Malaysia turut mendorong pergerakan harga CPO. Intertek menyatakan ekspor kelapa sawit Malaysia melonjak pada Juni didorong permintaan dari India dan Afrika. Ekspor naik 6,2% pada Juni ke 1,65 juta ton, volume ekspor terbesar sejak Oktober 2013.

Pergerakan Harga Kontrak CPO September 2015


WaktuRinggit Malaysia/TonPersentase Perubahan
1/7/20152.268+1,75%
30/6/20152.229-1,68%
29/6/20152.267-0,48%
26/6/20152.278+0,62%
25/6/20152.264-0,26%
Sumber: Bloomberg

sumber : http://market.bisnis.com

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *