Harga Tertekan, Ekspor Karet Sumut Lesu

Foto: rohultoday
BELAWAN - Ekspor karet Sumut melalui Pelabuhan Belawan pada semester pertama 2015 mengalami kelesuan. Penurunan ekspor komoditas ini ditengarai karena harga yang terus tertekan, dan sepinya permintaan pasar. Kondisi ini berbanding terbalik dengan ekspor pangan Indonesia, yang diprediksi Presiden Jokowi, 3 tahun ke depan, Tanah Air bakal mampu menjadi negara pemasok pangan dunia.
 
Seperti dikutip dari Sumut Pos (Grup JPNN), berdasarkan data Pusat Pelayanan Satu Atap (PPSA) PT Pelindo I Cabang Belawan, untuk periode Januari-Februari 2015, ekspor karet ke sejumlah negara mitra dagang utama pihak eksportir Sumut, seperti Tiongkok, India, Jerman, Turki, Amerika Serikta (AS), dan Korea Selatan, rata-rata mencapai 7.069 ton. Namun memasuki Maret-April, permintaan mulai mengalami kenaikan tipis, yakni pada kisaran 10.155 ton. Namun pada Mei dan Juni, kembali mengalami penurunan, atau hanya mencapai 7.123 ton. 

Humas PT Pelindo I Cabang Belawan, Roswita mengatakan, tekanan pasar terhadap karet Sumut yang terus terjadi dalam 2 tahun terakhir, menyebabkan nilai ekspor komoditas ini mengalami kelesuan. 

"Semester pertama 2015, ekspor karet melalui Pelabuhan Belawan jumlahnya hanya 24.347 ton. Kemungkinan besar tekanan pasar masih menjadi penyebab anjloknya ekspor karet di daerah ini," tuturnya.

Tekanan terhadap kinerja ekspor karet Sumut tahun ini, sambung Roswita, kurang lebih masih sama dengan yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Permintaan dari negara-negara tujuan utama, seperti Tiongkok, AS, dan India masih rendah. 

"Tekanan terhadap ekspor karet Sumut masih akan terus berlanjut hingga akhir 2015. Ini terlihat dari kondisi ekonomi dunia yang belum juga stabil. Bahkan, hal ini diperparah dengan kebijakan Tiongkok dan India, yang menaikkan bea masuk (BM) karet alam," jelas Roswita.

Sementara Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan, secara nasional, ekspor jagung Indonesia telah mencapai 400 ribu ton yang bersumber dari Gorontalo, Sulawesi Selatan, Dompu, Bima, dan Sumbawa, serta daerah lainnya. 

sumber : http://m.jpnn.com

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *